Menjelajahi Kelezatan Kuliner Tradisional Kota Parepare

Menjelajahi Kelezatan Kuliner Tradisional Kota Parepare

Menjelajahi Kelezatan Kuliner Tradisional Kota Parepare – Parepare, kota pelabuhan yang terletak di pesisir barat Sulawesi Selatan, bukan hanya terkenal karena menjadi kampung halaman Presiden ke-3 Indonesia, BJ Habibie, tetapi juga karena warisan kuliner tradisional yang memikat selera. Dikenal sebagai kota dagang dan pelayaran sejak zaman kerajaan Bugis, Parepare memiliki pengaruh kuat dari budaya maritim yang tercermin dalam ragam makanan khasnya.

Sebagai bagian dari budaya Bugis-Makassar, kuliner dari Parepare berakar pada bumbu-bumbu kuat, teknik pengawetan tradisional, serta kemahiran dalam memadukan rasa asin, gurih, dan pedas. Kota ini menyuguhkan ragam makanan laut dan darat yang autentik, menjadikannya destinasi kuliner yang layak dijelajahi lebih dalam.

Ciri Khas Masakan Tradisional Parepare

Masakan khas Parepare memiliki sejumlah karakteristik yang membedakannya dari daerah lain di Sulawesi:

  • Bahan laut segar: Lokasi pesisirnya menjadikan ikan, udang, dan kerang sebagai bahan pokok yang melimpah dan berkualitas tinggi.
  • Bumbu kuat dan meresap: Penggunaan bawang merah, bawang putih, lengkuas, serai, dan cabai adalah fondasi rasa di banyak sajian.
  • Teknik masak khas Bugis: Seperti pepesan, pembakaran dengan daun, hingga fermentasi sederhana untuk hasil maksimal.
  • Kekayaan tekstur: Kuliner Parepare menggabungkan tekstur renyah, lembut, dan kenyal dalam satu sajian.

Hidangan Khas Parepare yang Menggugah Selera

Berikut adalah daftar makanan tradisional khas Parepare yang patut dijadikan referensi kuliner lokal:

1. Ikan Bakar Parappe

Ikan bakar khas Parepare ini menggunakan bumbu parappe, sejenis sambal kental berbasis kelapa sangrai, kemiri, dan cabai yang digiling halus dan ditumis hingga mengeluarkan aroma wangi. Biasanya digunakan untuk membumbui ikan sebelum dan sesudah dibakar, menghasilkan rasa yang pekat, gurih, dan sedikit pedas.

Jenis ikan yang sering digunakan adalah ikan kerapu, kakap, dan baronang.

2. Pallu Mara

Salah satu menu legendaris Bugis-Makassar, termasuk khas Parepare, adalah Pallu Mara. Ini adalah gulai ikan dengan kuah kental berwarna kuning kemerahan yang berasal dari bumbu kunyit, cabai, dan asam jawa. Ikan bandeng atau ikan bolu menjadi pilihan utama.

Keistimewaannya ada pada teknik menumis bumbu hingga harum dan mengentalkan kuah hingga menyatu sempurna dengan daging ikan.

Baca Juga : 6 Rekomendasi Kuliner Khas Payakumbuh yang Menggoda Selera

3. Nasu Palekko

Hidangan ini menggunakan bahan utama bebek atau ayam kampung yang di potong kecil-kecil lalu di masak dengan bumbu rempah seperti cabai, lengkuas, dan kunyit. Teksturnya sedikit keras tapi penuh rasa.

Nasu Palekko sangat populer di warung-warung makan tradisional Parepare dan cocok di santap bersama nasi hangat dan irisan mentimun segar.

4. Coto Parepare

Meski Coto Makassar lebih di kenal luas, Parepare juga memiliki versi khasnya. Kuahnya lebih pekat dan biasanya menggunakan campuran daging sapi dan jeroan yang direbus lama dengan bumbu kacang sangrai dan rempah lengkap seperti ketumbar dan jintan.

Coto ini di sajikan bersama burasa atau ketupat, dan di lengkapi perasan jeruk nipis serta sambal tauco.

5. Buras (Burasa’)

Burasa’ adalah olahan beras yang di masak dengan santan dan di bungkus daun pisang lalu di kukus hingga matang. Mirip dengan ketupat, namun teksturnya lebih lembut dan wangi.

Di Parepare, burasa’ menjadi pasangan wajib Coto atau Ikan Parappe, serta makanan pokok saat bepergian atau dalam acara adat.

6. Barongko

Hidangan penutup khas Bugis ini terbuat dari pisang raja yang di hancurkan, di campur dengan santan, gula, telur, dan sedikit garam, lalu di bungkus daun pisang dan di kukus. Teksturnya lembut seperti puding dan cocok di sajikan dingin.

Barongko biasa di hidangkan saat pernikahan adat atau perjamuan tamu terhormat di Parepare.

7. Jepa (Roti Sagu)

Meskipun berasal dari Sulawesi Barat, roti jepa juga populer di Parepare sebagai camilan atau makanan pokok alternatif. Terbuat dari sagu yang di panggang berbentuk pipih, lalu di santap bersama ikan kering atau sambal.