Menelusuri Kuliner Khas Aceh yang Menggoda Selera – Nusantara dikenal sebagai surga kuliner yang kaya rasa dan budaya. Salah satu daerah yang memiliki kekayaan kuliner luar biasa adalah Aceh—provinsi yang terletak di ujung barat Indonesia. Tak hanya kaya akan sejarah dan budaya Islam yang kental, Aceh juga menawarkan aneka hidangan dengan karakter kuat, aroma tajam, dan perpaduan rempah yang harmonis. Makanan khas Aceh mencerminkan warisan budaya dari berbagai pengaruh luar, seperti Arab, India, Persia, dan Melayu. Namun, semua pengaruh tersebut telah melebur sempurna ke dalam identitas kuliner Aceh yang otentik dan menggoda.
Mengapa Makanan Khas Aceh Begitu Istimewa?
Yang membuat makanan Aceh menonjol dibanding bonus new member 100 daerah lain adalah penggunaan rempah-rempah yang berani, teknik memasak yang khas, serta peran budaya dan adat dalam setiap sajiannya. Sebagian besar makanan Aceh memiliki rasa yang kuat, hangat, dan kompleks—menghadirkan sensasi otentik yang sulit dilupakan.
Selain itu, dalam masyarakat Aceh, makanan bukan sekadar konsumsi. Ia adalah medium berkumpul, sarana merayakan kebudayaan, dan bagian dari identitas sosial.
1. Mie Aceh: Simfoni Rempah dalam Setiap Gigitan
Salah satu ikon utama kuliner Aceh adalah Mie Aceh, yaitu mie kuning tebal yang disajikan bersama irisan daging sapi, kambing, atau seafood, lalu dilumuri kuah berbumbu kaya rempah seperti kunyit, kapulaga, jintan, dan lada hitam.
Terdapat dua jenis sajian mie Aceh:
- Mie Aceh Kuah: disajikan dalam kuah merah kekuningan yang pekat.
- Mie Aceh Goreng: tanpa kuah, dengan aroma tumisan yang kuat.
Hidangan ini biasanya di sertai acar mentimun, emping melinjo, dan bawang goreng. Kombinasi ini menghadirkan rasa gurih, pedas, dan segar dalam satu piring.
2. Ayam Tangkap: Renyahnya Paduan Rasa Tradisional
Jika mencari kuliner yang unik dan menggugah selera, Ayam Tangkap adalah jawabannya. Hidangan ini berupa potongan ayam kampung yang di goreng garing bersama daun kari, pandan, dan daun salam koja. Daun-daunan inilah yang menjadikan aroma dan tampilannya berbeda dari ayam goreng biasa.
Yang membuat Ayam Tangkap begitu spesial adalah sweet bonanza 1000 kerenyahan kulit ayam dan dedaunannya, serta rasa gurih bumbu yang meresap hingga ke serat dagingnya. Biasanya di santap bersama nasi panas dan sambal hijau khas Aceh.
3. Kuah Pliek U: Keindahan Rasa dari Sayuran dan Kelapa Fermentasi
Makanan khas Aceh ini bisa d ianggap sebagai lambang kekayaan alam dan kearifan lokal. Kuah Pliek U merupakan gulai sayuran yang menggunakan bahan utama pliek u—yaitu hasil fermentasi kelapa parut yang di keringkan.
Komposisi sayurannya cukup beragam, seperti daun singkong, nangka muda, kacang panjang, labu siam, dan terong. Kuahnya kental, berwarna coklat kehijauan, dan memiliki rasa gurih yang kompleks.
Hidangan ini sering hadir dalam acara adat, kenduri, dan momen sakral masyarakat Aceh.
4. Sie Reuboh: Daging Asam Pedas Khas Aceh Besar
Kuliner ini sering disebut sebagai warisan nenek moyang dari Aceh Besar. Sie Reuboh adalah masakan daging sapi yang di rebus dalam cuka aren dan rempah-rempah seperti bawang putih, ketumbar, dan cabai merah.
Ciri khasnya adalah rasa asam yang menyegarkan dan aroma rempah yang menembus hidung. Proses perebusan yang lama membuat dagingnya empuk dan bumbunya meresap sempurna.
Hidangan ini sering di buat dalam jumlah besar untuk keperluan acara keagamaan atau adat.
5. Eungkot Keumamah: Keajaiban dari Ikan yang Diawetkan
Salah satu hidangan paling unik dari Aceh adalah Keumamah, yaitu ikan tongkol yang di rebus, di keringkan, lalu di masak ulang dengan rempah-rempah khas. Makanan ini juga di kenal sebagai “ikan kayu” karena tekstur keringnya yang padat.
Dalam penyajiannya, Keumamah biasanya di masak dengan santan kental, cabai hijau, daun kari, dan asam sunti (buah belimbing wuluh kering). Kombinasi rasanya gurih, sedikit asam, dan sangat kaya aroma.
6. Gulai Kambing Aceh: Kekuatan Rasa dalam Kuah Pekat
Tidak seperti gulai dari daerah lain, Gulai Kambing Aceh memiliki warna coklat pekat dan aroma yang mencolok. Rempah-rempah seperti kapulaga, kayu manis, cengkeh, dan pala di gunakan secara royal dalam proses memasak.
Hidangan ini cocok di nikmati bersama nasi putih atau nasi briyani Aceh. Rasanya cenderung tajam, berlemak, namun tetap harmonis berkat racikan bumbu yang seimbang.
7. Rujak Aceh: Segarnya Buah dengan Kuah Kacang Khas
Bukan hanya makanan berat, kuliner ringan Aceh pun patut di jajal. Rujak Aceh terbuat dari buah-buahan tropis seperti mangga muda, pepaya, jambu, dan nanas, lalu di siram kuah kacang dengan citarasa khas.
Kuahnya di buat dari campuran kacang tanah, cabai rawit, garam, gula merah, dan asam sunti. Rasanya asam, pedas, gurih, dan sedikit manis—menggugah selera di tengah cuaca panas pantai Aceh.