Menjelajahi Kuliner Tradisional Kota Ternate – Ternate, salah satu dari gugusan Kepulauan Maluku di timur Indonesia, telah di kenal sejak abad ke-15 sebagai pulau rempah. Julukan “Pulau Cengkih” bukan hanya sebatas sejarah perdagangan, tetapi juga menjadi identitas budaya yang kental di setiap aspek kehidupan, termasuk kuliner. Kota kecil yang berada di kaki Gunung Gamalama ini memiliki kekayaan gastronomi yang tak hanya menggoda selera, tetapi juga menyimpan jejak panjang peradaban maritim dan pengaruh global dalam tiap suapannya.
Masakan Ternate kaya akan rasa, beraroma kuat, dan penuh dengan bahan alami dari laut dan hutan. Teknik memasaknya pun merupakan hasil akulturasi dari tradisi lokal dan pengaruh Portugis, Arab, hingga Belanda yang dahulu datang karena daya tarik rempah-rempah.
Ciri Khas Masakan Tradisional Ternate
Kuliner tradisional Ternate memiliki beberapa karakter utama yang membedakannya dari wilayah lain di Indonesia:
- Dominasi rempah lokal: Cengkih, pala, kayu manis, dan kemiri menjadi bumbu wajib.
- Kekayaan hasil laut: Ikan dan kerang mendominasi menu karena posisi geografisnya.
- Teknik pengolahan unik: Banyak makanan di panggang di atas bara, di bungkus daun, atau di awetkan lewat pengasapan.
- Pengaruh budaya campuran: Sentuhan Arab dan Eropa tampak dalam sajian seperti kue dan makanan penutup.
Ragam Hidangan Tradisional Khas Ternate
1. Ikan Asar
Salah satu makanan paling ikonik dari Ternate adalah Ikan Asar. Ikan segar seperti cakalang atau tongkol di belah dua, dijepit dengan bambu, lalu di asap di atas bara sabut kelapa selama beberapa jam.
Hasilnya adalah ikan dengan cita rasa gurih, sedikit manis, beraroma asap yang sangat khas. Biasanya di santap bersama papeda atau nasi panas, serta sambal colo-colo.
2. Papeda
Papeda adalah makanan pokok masyarakat Ternate yang terbuat dari sagu yang di larutkan menjadi bubur kental berwarna bening. Teksturnya kenyal dan lengket, di santap bersama kuah kuning dari ikan tongkol atau kakap yang di masak dengan kunyit, daun jeruk, dan serai.
Papeda mencerminkan filosofi hidup masyarakat timur Indonesia: bersahaja, mengenyangkan, dan penuh kehangatan.
Baca Juga : Menjelajahi Kelezatan Kuliner Tradisional Kota Parepare
3. Gohu Ikan
Di sebut sebagai “sashimi Ternate”, Gohu Ikan adalah makanan olahan dari daging ikan mentah—biasanya tuna atau cakalang—yang di potong dadu dan di beri perasan jeruk, cabai rawit, bawang merah, kemangi, serta minyak kelapa panas.
Rasanya segar, asam pedas, dan sangat cocok disantap dalam cuaca panas.
4. Nasi Jaha
Nasi yang di masak dari campuran beras ketan dan santan, kemudian di masukkan ke dalam batang bambu dan di bakar. Aromanya harum khas bambu dan daun pisang.
Biasanya di sajikan dalam upacara adat, perayaan keluarga, hingga momen penting lainnya.
5. Sayur Lilin
Sayur khas masyarakat Ternate yang di buat dari daun kelor, bunga pepaya, daun pepaya muda, serta jantung pisang. Di rebus dengan santan dan bumbu yang kuat seperti serai dan cabai, sayur lilin memberikan keseimbangan rasa pahit, pedas, dan gurih.
6. Kohu-Kohu
Mirip dengan urap di Pulau Jawa, Kohu-kohu terbuat dari campuran kacang panjang, taoge, kelapa parut, dan ikan suwir. Di sajikan dingin dan biasa menjadi makanan pendamping sehari-hari karena kaya serat.
7. Kasbi Tumbu
Kasbi-adalah istilah lokal untuk singkong slot gacor 777. Kasbi Tumbu merupakan parutan singkong yang di bumbui dengan kelapa, garam, dan sedikit gula, lalu di kukus dalam daun pisang hingga matang. Bisa di santap sebagai camilan ataupun makanan pokok pengganti nasi.